logo batamtoday
Jum'at, 19 April 2024
JNE EXPRESS


Bantu Nelayan Pasarkan Hasil Tangkapan, Danlantamal IX Ambon Datangkan 2 Kapal Timbang
Senin, 05-06-2023 | 13:04 WIB | Penulis: Redaksi
 
Danlantamal IX Ambon, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina, mendatangkan 2 kapal timbang untuk membantu para nelayan memasarkan hasil tangkapan. (Ist)  

BATAMTODAY.COM, Maluku - Danlantamal IX Ambon, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Said Latuconsina, melihat keuntungan langsung penggunaan kapal timbang terutama untuk nelayan-nelayan kecil di Maluku Barat Daya, Kepulauan Banda (Maluku Tengah) dan sebagian wilayah Kabupaten Seram (bagian Barat dan Timur).

"Hasil tangkapan di laut, nelayan bisa langsung timbang dan jual di pasaran. Sehingga ikan bisa langsung dikonsumsi dalam kondisi segar," ungkap Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina melalui sambungan telepon, Senin (5/6/2023).

Nelayan di Pulau Moa dan Pulau Letti di Maluku Barat Daya mengucapkan terima kasih kepada Danlantamal IX Ambon atas bantuan mendatangkan kapal timbang, Mutiara 39 (Moa) dan Hiroyosi 6 (Letti).

Moa dan Letti adalah pulau terluar di Indonesia. Bahkan Letti, pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

Dengan hadirnya kapal timbang Mutiara 39 dan Hiroyosi 6, nelayan dari kedua pulau tersebut bisa langsung menjual ikan hasil tangkapan ke pasar. Dalam situasi normal, penjualan tidak masalah.

"Tetapi pada saat tertentu, nelayan mendapat hasil tangkapan melimpah. Kalau hanya dijual di pasar, pasti melebihi batas konsumsi masyarakat. Dengan adanya kapal timbang, mereka bisa langsung timbang dan dijual di luar Maluku Barat Daya," kata Said Latuconsina.

Kehadiran kapal timbang Mutiara 39 di Pulau Moa dan kapal timbang Hiroyosi 6 di Letti sudah berlangsung sekitar 4 bulan. Sehingga para melayan merasa terbantu dengan kehadiran kapal timbang.

Hasil tangkapan yang melimpah, sedikitnya setiap hari nelayan menghasilkan ikan 2-3 ton. Hasil tangkapan nelayan kini dapat langsung dibawa ke kapal timbang Mutiara 39 yang sementara berlabuh di Pantai Tiakur (Maluku Barat Daya). Sementara kapal timbang Hiroyosi 6 berlabuh di Pulau Letti untuk langsung dijual.

"Masyarakat sangat berterima. karena harga ikan, tergantung kondisi alam. Hukum ekonomi berlaku, semakin banyak (supply/pasokan), permintaan banyak, harga naik. Tetapi kalau ikannya melimpah, permintaan sedikit, harga menjadi murah. Bahkan nelayan terpaksa buang ke laut karena membusuk. Sering seperti itu," kata Said Latuconsina.

Editor: Gokli

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit