BATAMTODAY.COM, Singapura - Menteri Transportasi Singapura S. Iswaran mengundurkan diri setelah terseret kasus korupsi. Iswaran diduga menerima suap US$ 286.181 atau sekitar Rp 4,4 miliar dari pengusaha properti Ong Beng Seng.

Selain kasus korupsi, Iswara menerima 27 dakwaan termasuk menghalangi peradilan. Iswaran mengatakan ia menolak dakwaan-dakwaan tersebut.

"Sekarang akan fokus untuk membersihkan nama baiknya," dikutip dari Reuters, Kamis (18/1/2024).

Biro Investigasi Praktik Korupsi Singapura atau CPIB menyelidiki dugaan suap itu pada Juli tahun lalu. CPIB menyebutkan suap tersebut tersebut termasuk tiket pertandingan sepak bola, pertunjukan musikal, penerbangan dengan pesawat pribadi Ong, dan tiket Grand Prix Formula 1 Singapura.

Iswaran merupakan penasihat komite pengarah Grand Prix, sedangkan Ong memiliki hak atas perhelatan balapan tersebut. CPIB mengatakan Iswaran menghadapi total 27 dakwaan, termasuk korupsi dan menghalangi jalannya keadilan.

Jika terbukti korupsi, Iswaran dapat didenda hingga Sin$100.000 atau menghadapi hukuman tujuh tahun penjara.

Iswaran, 61 tahun, bergabung dengan kabinet Perdana Menteri Lee Hsien Loong sebagai menteri urusan perdagangan dan komunikasi pada 2006. Dia kemudian bergeser sebagai menteri transportasi pada Mei 2021.

Kasus ini mengguncang Singapura, yang dikenal sebagai pusat keuangan utama di Asia. Pemerintahan Singapura dikenal bersih dan petingginya jarang terseret kasus korupsi.

Kasus korupsi terakhir yang melibatkan seorang menteri terjadi pada 1986. Ketika itu menteri pembangunan nasional diduga menerima suap, tapi menteri tersebut meninggal sebelum didakwa di pengadilan.

Pemerintah Singapura membayar pegawai negeri sipil dengan gaji tinggi untuk mencegah korupsi. Gaji tahunan banyak menteri kabinet melebihi S$1 juta.

Berdasarkan data Indeks Persepsi Korupsi Internasional Transparency International, Singapura berada di peringkat negara bersih ke-5 dari 180 negara pada 2022.

Editor: Gokli