logo batamtoday
Kamis, 25 April 2024
JNE EXPRESS


Wanita Penderita Disfagia di Kecamatan Sagulung Butuh Bantuan
Senin, 17-12-2018 | 18:16 WIB | Penulis: Hendra
 
Risma, ibu beranak 5 hanya bisa terbaring kaku akibat penyakit disfagia yang dia derita selama 1 tahun belakangan ini. (Foto: Hendra)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Satu tahun lebih sudah, Sri Rismawati (41) terbujur kaku di kamar kontrakannya, Ruli Apartemen, belakang kawasan Perumnas Sagulung, depan Masjid Al Hamid Buana II.

Penyakit disfagia(susah menelan) yang menyerangnya telah membuat dia harus terbaring tanpa mampu berbuat apa-apa lagi. Setiap hari, Risma hanya bisa hidup dari setiap susu yang dialiri melalui selang infus silikon NGT-16 yang menancap dari hidung hingga lambungnya.

"Agak perih memang," ujarnya, sembari memegang ujung selang yang akan dimasukkan susu, saat BATAMTODAY.COM berkunjung ke kontrakan wanita itu, Senin (17/12/2018).

Tak hanya perih di rongga mulut dan lambung, untuk bernapas pun wanita ini sudah kesulitan. Pasalnya, setiap hari hidungnya yang berfungsi cuma satu, secara bergantian.
Hal itu dikarenakan selang infus yang menancap secara bergantian pada lubang hidungnya.

Dengan menggunakan alat suntik (syringe) berukuran besar, Ridwan (48) sang suami mulai menyedot susu dari gelas, kemudian dia satukan ujung syringe ke ujung selang infus yang dipegang Risma.

"Seperti inilah makan dan minumnya sehari-hari. Hanya dengan susu," ujar Ridwan dengan sabar merawat istri yang telah memberinya 5 orang anak tersebut.

Selama 1 tahun 3 bulan, Risma terkena penyakit syaraf disfagia ini. Diawali dengan sakit kepala yang sering terjadi mendadak, kemudian berlanjut demam dan kejang-kejang. Risma pun lama-kelamaan tidak bisa menelan makanan.

"Jangankan makan, minum juga tidak bisa masuk," ujar Risma lagi.

Sempat selama tiga bulan dirawat, Risma tidak makan sekalipun. Berat tubuhnya yang sedari awal 40 Kg seketika dengan cepat menjadi 22 Kg, karena saat itu hidupnya hanya berasal dari infus.

Hal yang paling menyentuh hati adalah saat hari lebaran Idul Fitri. Ketika semua sanak famili berkumpul, bersenda gurau sembari menikmati hidangan yang menggugah selera, Risma hanya diam menatap kebahagian orang-orang yang dia sayangi dengan ragam rupa makanan.

Meski terbesit hasrat hendak mencicipi, namun apa daya, disfagia membuatnya tidak bisa makan dan minum seperti manusia normal pada umumnya.

Ridwan mengatakan, setiap 2 minggu sekali dia harus mengganti selang infus istrinya. Untuk harga selang infus silikon NGT itu sendiri mereka menghabiskan biaya Rp110 ribu, belum lagi untuk biaya mengganti syringe dan membeli sekaleng susu merk Ensure yang dirokemendasikan oleh dokter.

Hal ini membuat penderitaan mereka sekeluarga terus mengalir tanpa hentinya. Kendati begitu, mereka telah pasrahkan semua jalannya kepada Tuhan.

"Segalanya berasal dari Tuhan. Kami hanya bisa terus berusaha," ujar Ridwan, yang hingga saat ini masih bekerjan serabutan di bengkel milik temannya dan terkadang menyambi jadi tukang ojek pangkalan.

Anda yang tergerak hati untuk membantu penderita disfagia ini bisa datang langsung ke rumah kontrakan anaknya di Perum Mantang, Blok A nomor 12, Sagulung Kota, Batam. Risma baru tiga hari ini tinggal di sana. Atau bisa menghubungi nomor 0823-8612-2282 atas nama Ridwan.

Editor: Gokli

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit